M-Galeri, Pohuwato – Hampir berapa bulan bertahan dengan air kotor akibat dampak dari kerusakan hutan, belum lagi di duga kuat sungai tercemar oleh bahan kimia adanya aktifitas pertambangan tanpa izin di kecamatan popayato Kabupaten Pohuwato.
Tak bisa lagi merasakan air bersih, Buntut dari peristiwa tersebut, masyarakat Popayato yang tergabung dalam Aliansi Pemuda Bersama Rakyat akhirnya menggelar aksi unjuk rasa, pada Senin (9/10/2023).
“Kami heran, ini musim kemarau. Tapi ini koala (sungai) so macam pece (sudah seperti lumpur). Ini koala Torang (kami) jaga pake (pakai/ manfaatkan) minum,” Ungkapan yang keluar dari salah satu demonstran.
“Baru kalau so bagini ( sudah begini) Torang somo minum dari mana?” jelas dia.
Masa aksi mendukung pihak kepolisian dalam hal ini Polres Pohuwato untuk segera melakukan penertiban alat berat yang saat ini beraktifitas di Popayato.
Mereka menyerukan jika tidak akan menolak aktifitas pertambangan yang tidak mencemari lingkungan. Sementara aktifitas pertambangan yang menggunakan alat berat dapat mencemari sungai dan merusak lingkungan.
Sebagai bukti konkret, massa aksi pun membawa sebotol air sungai yang nampak berwarna coklat untuk diperlihatkan kepada aparat kepolisian di Polsek Popayato dan Polsek Popayato Barat.
“Kami butuh air. Tolong Pak Polisi tertibkan aktivitas tambang menggunakan alat berat yang telah mencemari air sungai kami,” Pungkas salah seorang orator.