M-Galeri.com, Pohuwato – Keberadaan Pertambangan Tanpa Izin (PETI) di Kecamatan Dengilo, banyak merugikan masyarakat pesisir pantai.
Pasalanya akhir-akhir ini para nelayan banyak menemui kesulitan mencari bibit ikan goropa untuk dijadikan usaha tambahan.
Belum lagi ikan yang dipelihara dengan cara memakai karamba pertumbuhannya terganggu dan kerdil.
Untuk itu Akbar (Nama samaran), meminta Pemerintah Daerah Pohuwato hinggah Aparat penegak hukum sesegera mungkin memikirkan nasib para nelayan Paguat, dan cepat mengambil tindakan tegas menertibkan aktivitas PETI di Kecematan Dengilo.
“U poduhengo pehumalo bo to deheto, ( tambahan pencaharian hanya di laut), wau bohemo lolohu bibit lo goropa (dan hanya mencari bibit ikan goropa), anu tola mamohe lo liliulo lo taluhu,( kalau ikan sudah takut dengan air kabur) nonggo wolo popehumalo,( terus apalagi yang jadi mata pencaharian?) jatan maluo olo zat kimia lio,(mungkin sudah ada zat kimia juga), tandasnya.
“Tola olo madidu motitambati to biyasa he pohamalo, Bopohilelo de pemerintah daerah delo muali pikirangi mai amiatia to tibawa, bo tingolio ta sanangi hepohamawa hulawa amiatia tasikisa mololohu bibit lo ponula, (ikan juga tak mau lagi menetap di tempat yang biasa kita ambil, berharap ke pemerintah daerah bisa di pikirkan kami yg di bawah, mereka yang senang ambil mas, kami yang kesulitan mencari bibit ikan)” pintanya.