Pohuwato, M-Galeri – Wakil Ketua II DPRD Kabupaten Pohuwato, Delpan Yanjo, memberikan sejumlah masukan penting terkait distribusi gas elpiji 3 kilogram dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama pihak terkait, yang digelar di ruang rapat DPRD pada Senin (22/9/2025).
Dalam forum tersebut, Delpan menyarankan agar seluruh pangkalan elpiji diundang dan diberikan pemahaman secara menyeluruh mengenai aturan dan mekanisme distribusi gas subsidi. Ia menilai penting untuk mempertegas batasan penjualan di tiap pangkalan guna menghindari praktik penjualan berlebihan.
“Kalau bisa, setiap pangkalan diundang dulu. Di setiap desa biasanya ada beberapa pangkalan. Mereka perlu diingatkan agar tidak menjual berlebihan. Misalnya, satu orang maksimal tiga tabung saja,” tegas Delpan.
Delpan juga mengungkapkan kekhawatiran terhadap praktik pengurangan kuota oleh pangkalan, yang kerap tidak sesuai dengan jumlah yang seharusnya diterima dari agen.
“Biasanya kuota dari agen ke pangkalan itu 60 tabung, tapi ada pangkalan yang hanya membuka 40 tabung untuk umum, sisanya katanya untuk keluarga. Ini harus dikontrol,” jelasnya.
Tak hanya itu, Delpan turut menyoroti pemotongan kuota yang dialami oleh agen elpiji, khususnya Agen Rismita. Ia menilai bahwa keterlambatan input data seperti KTP seharusnya tidak dijadikan alasan untuk langsung memangkas kuota distribusi.
“Untuk agen Rismita, saya minta jangan sampai keterlambatan sedikit saja langsung dipotong kuotanya. Ini gas untuk masyarakat, bukan untuk keuntungan pribadi. Apalagi pasokan kita hanya datang seminggu sekali,” katanya.
Delpan menegaskan bahwa pengawasan distribusi gas subsidi harus diperketat agar tidak merugikan masyarakat kecil yang sangat bergantung pada elpiji 3 kg untuk kebutuhan sehari-hari.
“Distribusi gas elpiji harus benar-benar diawasi. Jangan sampai masyarakat kecil yang justru jadi korban dari ketidaktertiban distribusi ini,” tutupnya.