M-Galeri, POHUWATO – Dinailai tak punya asas manfaat dan hanya mengahmbur-hamburkan uang, pihak Rumah Sakit Umum Daerah Bumi Panua (RSBP) Pohuwato di minta untuk memeprtanggungjawbkan Anggaran perjalanan dinas (Perdis) kurang lebih 1,2 Miliyar Rupiah di tahun 2022.
Kepada media ini, hal itu di ungkapkan Narasumber yang enggan disebutkan namanya, Senin, 28/11/2022.
“1.2 milyar rupiah itu dana yang sangat besar. RSBP harus mempertanggungjawabkan hal ini. Kalau Perdis, kami rasa hanya menghambur-hamburkan uang saja. Sementara, tidak ada dampak positif bagi rumah sakit. Toh kondisi RSBP tidak ada perubahan dari zaman direktur sebelumnya,” ungkap dia
“Kami minta DPRD mempertanyakan hal ini. Dibuka secara terang. Jangan ada yang ditutup-tutupi oleh RSBP. Kita ingin RSBP ini jadi lebih baik. Bukan sebaliknya,” tegasnya lagi.
Tidak hanya persoalan anggaran Perdis yang fantastis, ia juga mempertanyakan penganggaran dan pengadaan obat-obatan di rumah sakit tersebut.
“Kami punya data. Pengadaan obat-obatan di RSBP itu sepertinya ada yang tidak beres. Pengadaan obat-obatan itu paling banyak obat paten ketimbang obat generik. Padahal harusnya tidak begitu. Apa karena fee nya sedikit sehingga lebih banyak pengadaannya obat-obatan paten,” tandasnya.
Untuk diketahui, dari informasi yang diperoleh media ini, anggaran Perdis di RSBP tahun 2022, mencapai ± 2,1 milyar rupiah. Namun, yang terealisasi baru ±1.2 milyar rupiah. Anggaran tersebut bersumber dari Badan Layanan Umum Daerah atau BLUD.
Dikonfirmasi, pihak RSBP melalui direktur, dr. Yenni Ahmad, enggan menjawab telephone dan pesan WahtsApp awak media ini.