M-galeri, Pohuwato – Ternak ayam sering kali jadi peluang usaha bisnis paling menjanjikan yang dapat dipilih untuk bisa meningkatkan pendapatan desa, terlebih bisa di rasakan langsung oleh masyarakat.
Dan itu tidak lepas dari analisa dan perencanaan anggaran. Agar nantinya proses kerja pembuatan kandang, pemeliharan, perawatan hingga sampai panen tidak terkesan asal jadi.
Berbeda dengan proyek Kandang Ayam di Desa Karya Baru, Kecamatan Dengilo. Proyek dengan anggaran 250 juta itu di duga tidak selesai dikarenakan perencanaan kurang matang, terlebih ayam ternak yang sudah di siapkan untuk dipelihara malah habis tak tersisa.
“Itu ayam lain sudah tidak ada di kandang, dorang (Mereka) sudah muat pakai kenderaan,” ucap salah satu warga yang enggan di sebutkan namanya.
“Ayam di kandang so boleh hitung dengan jari, tidak tau dorang so bawa ka mana” Sambungnya kepada media ini, Senin 25/03/2024 kemarin.
Ketika dikonfirmasi via chat whatsapp terkait keberadaan ayam teraebut, Kepala Desa Karya Baru, Supriyanto Baino, tak menanggapinya.
Sebelumnya, proyek pengadaan bibit ayam paket dan pembangunan kandang di Desa Karya Baru dinilai janggal. Warga mengendus adanya mainan oknum pejabat desa yang ingin mengambil keuntungan dari proyek berbanderol Rp. 250 juta itu, lantaran suplai kayu untuk pembangunan kandang tak memiliki ijin.
Warga pun menduga, oknum pejabat desa sengaja menggunakan penyuplai kayu ilegal agar bisa mengakali Laporan Pertanggungjawaban penggunaan anggaran desa untuk proyek “ayam” ini.
Terlebih menurut warga, dengan jumlah kayu sebanyak itu, tentu pihak pelaksana harus bisa mempertanggungjawabkan pembelian bahan baku yang akan digunakan dalam pembangunan kandang ayam seluas 9×25 meter itu.