M-galeri.com, Pohuwato – Dugaan penyalahgunaan sapi bantuan dari program alih profesi PT Puncak Emas Tani Sejahtra (PETS) kembali mencuat.
Salah satu pekerja dari pengusaha ternak ternama di Randangan, yang dikenal dengan sebutan Bos Sayep, mengakui bahwa Yusuf Lawani pernah menjual sejumlah sapi kepada majikannya.
Pernyataan tersebut disampaikan saat awak media mendatangi lokasi peternakan milik Bos Sayep di wilayah Randangan, Kabupaten Pohuwato.
Kepada wartawan, pekerja itu membenarkan bahwa ada transaksi pembelian sapi dari Yusuf Lawani yang diduga berasal dari bantuan pemerintah melalui PT PETS.
“Oh yang dari Balayo? Tiga puluh ekor kali yah yang dibawa ke sini,” ujar pekerja tersebut ketika dikonfirmasi wartawan, Rabu 8 Oktober 2025 kemarin.
Sapi yang disebut berasal dari Balayo itu diduga merupakan bagian dari program bantuan sapi yang disalurkan oleh PT PETS pada 13 Desember 2022.
Program tersebut diketahui ditujukan bagi 212 penambang Pohuwato yang beralih profesi menjadi peternak sapi.
Ketika dimintai keterangan lebih lanjut, pekerja tersebut menjelaskan bahwa dirinya sempat mengetahui waktu transaksi terjadi.
“Itu saya sempat dengar, tahun 2024 kayaknya. Bos Sayep yang ke sana bawa mobil, terus diangkut ke sini,” tambahnya.
Meski begitu, pekerja tersebut mengaku tidak mengetahui secara pasti detail transaksi maupun dokumen jual beli yang menyertainya. Ia hanya memastikan bahwa sapi-sapi tersebut pernah berada di kandang milik Bos Sayep sejak tahun lalu.
Kasus ini menambah daftar panjang dugaan penyimpangan program bantuan bagi mantan penambang di Pohuwato.
Jika benar sapi yang dijual tersebut merupakan bagian dari bantuan PT PETS, maka tindakan itu bisa mengarah pada pelanggaran hukum, sebab hewan bantuan tidak diperbolehkan untuk diperjualbelikan tanpa izin resmi dari pihak terkait.
Masyarakat kini menantikan langkah tegas dari pihak berwenang untuk menelusuri kebenaran informasi ini, termasuk memastikan status 30 ekor sapi yang disebut berasal dari program PT PETS tersebut
Hingga berita ini diturunkan, tim media masih berupaya meminta konfirmasi langsung dari Bos Sayep terkait dugaan tersebu, karena saat di datangi di kediamannya Bos Sayep berada di luar daerah.
 
	    	 
		    

 
							









